Perona Bibir : Cantik Dalam Sekali Usap

Perempuan sejatinya ingin tampil cantik. Ada berbagai cara yang dapat kita lakukan agar tetap tampil cantik. Salah satunya dengan memakai riasan wajah. Riasan wajah yang paling terkenal adalah perona bibir yang lebih kita kenal dengan nama lipstik. Ya, lipstik memang menjadi item kosmetik favorit banyak wanita karena mampu membuat penampilan terlihat lebih segar dengan sekali usap.

konsep lipstik pertamakali dibuat oleh orang Sumeria, yang membuat perona bibir dengan menumbuk tanah dan tanaman lalu mengoleskannya di bibir. Belakangan bangsa Mesir juga menerapkan konsep perona bibir, tapi menggunakan bahan yang berbeda. Di  Mesir, Cleopatra yang mempopulerkan penggunaannya. Perona bibir menggunakan bahan dasar serangga dan semut yang menghasilkan warna merah tua. Seraya waktu berlalu, bahan penggunaan lipstik mulai mengalami penyesuaian. Karena teknologi dan ilmu kesehatan semakin berkembang, maka bahan pembuatan lipstik yang tadinya dari serangga dan tanah diganti menjadi lemak nabati dan hewani.

Namun, ketika perang dunia terjadi penggunaan lipstik berhenti produksi. Belakangan ketika perang usai, produksi kosmetik termasuk lipstik dimulai lagi. Bahan produksi lipstik mendapat perbaharuan. Sekarang bahan pembuatan lipstik adalah shea butter dan petroleum jelly. Meskipun sekarang jenis lipstik sudah banyak dan beranekaragam, anda bisa membuat lipstik DIY (Do It Yourself). Caranya adalah mencampur petroleum jelly dengan pewarna makanan. Selain mudah dan murah, lipstik DIY dengan bahan dasar petroleum jelly juga menyehatkan bibir karena petroleum jelly memang memiliki fungsi melembahkan bahkan kulit yang paling kering. Dengan begitu, anda juga bisa menentukan ingin perona bibir dengan warna pigmented yang nampak elegan atau sheer yang nampak natural.

Mengingat ada begitu banyak item makeup yang tersedia, kenapa mayoritas wanita menyukai lipstik ketimbang item makeup lain?

Perona Bibir Masa Kini

Jika ada yang bertanya ” memangnya lipstik diperlukan, ya?”, apa jawabannya? Jawabannya bersifat personal tergantung dari sudut pandang masing-masing. Beberapa wanita masih menganut paham “cantik natural” yang mana menekankan harus tampil flawless  tanpa polesan  makeup termasuk lipstik. Namun mengingat polusi  lingkungan dan stress yang menjadi makanan sehari-hari,  sepertinya agak sulit untuk bisa memiliki bibir “cantik natural” setiap saat. Selain itu, tidak semua wanita memiliki warna bibir yang diinginkan, entah karena faktor gen, kesehatan, atau pola hidup. Karena itu, sebagian besar wanita memilih untuk mempercantik diri dengan lipstik, bahkan menjadi barang wajib di setiap pouch makeup.

Beberapa dekade silam, fungsi lipstik adalah sebagai riasan di wajah agar lebih menawan dan hanya wanita dewasa saja yang menggunakannya. Pada masa itu, warna lipstik sangat terbatas, biasanya hanya tersedia warna-warna terang seperti merah, jingga, atau merah muda. Para wanita menggunakan lipstik saat beraktifitas di luar rumah yang mana mengharuskan mereka bertemu banyak orang. Jarang sekali menemukan wanita menggunakan lipstik jika hanya beraktifitas di rumah saja. Tetapi, beda halnya dengan sekarang. Kebanyakan wanita menggunakan lipstik hampir tiap hari didalam maupun diluar rumah, mulai dari kalangan remaja hingga lansia. Perubahan ini juga didukung oleh banyaknya merk, warna, dan jenis lipstik yang beredar di pasaran. Hampir semua warna lipstik tersedia mulai dari warna merah yang menggoda hingga warna yang tak lazim seperti warna hitam dan putih. Mengapa terjadi perubahan?

Melansir dari Quora, ada beberapa alasan. Alasan pertama, seperti yang sudah diulas sedikit diatas, untuk menutupi warna asli bibir dengan warna lipstik favorit. Yang kedua untuk meningkatkan kepercayaan diri dan menunjang penampilan. Yang terakhir, untuk kenyamanan pribadi. Bagi penulis, alasan ketiga sangatlah epik. Mengapa? Karena alasan ini sangat menjelaskan perbedaan penggunaan lipstik dulu dan sekarang. Jika dulu para wanita menggunakan lipstik hanya untuk beraktifitas diluar dan bertemu orang lain, sekarang para wanita lebih mementingkan kepuasan pribadi dalam berpenampilan bukan malah karena ingin dilihat oleh orang lain. Bukankah untuk menjadi cantik, harus merasa puas terhadap diri sendiri terlebih dahulu?

Share this article

You May Also Like

About the Author: Seruni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *