Teknologi Kuno Yang Masih Bertahan

Mendengar kata teknologi membuat kita memikirkan sesuatu yang modern dan canggih. Tapi, bagaimana dengan teknologi kuno? Apa yang ada di benak anda saat mendengarnya? Mungkin ada yang membayangkan mesin tik tua, telegraf, negatif film (kadang disebut klise), atau lain sebagainya. Tidak salah, semua itu adalah contoh teknologi kuno yang sayangnya sekarang sudah tergantikan oleh teknologi yang lebih baru. Tetapi, ada satu teknologi kuno yang tidak pernah mati sejak zaman manusia baru mengenal simbol dan tulisan atau pada zaman kerajaan Hindu-Buddha di nusantara. Teknologi apa itu? Teknologi itu adalah surat.

Beberapa dekade silam, orang-orang sering kali mengunjungi kantor pos untuk mengirim surat, entah itu surat resmi, surat untuk keluarga di kampung, atau bahkan surat untuk pacar di kota rantau. Seiring berjalannya waktu dan internet mulai terkenal, surat yang tadinya tertulis di kertas kini beralih ke surel (surat elektronik) atau dalam bahasa Inggris namanya email. Email menjadi hal yang tak terlepaskan dalam urusan pekerjaan, politik, dan pendidikan. Meskipun begitu, beberapa kantor dan instansi tetap saja menggunakan surat. Ya benar, apapun bentuknya, surat masih tetap eksis hingga detik ini.

Meskipun penggunaan surat sudah tidak seperti dulu karena kemunculan email, kita masih bisa tetap menggunakan surat sebagai sarana mengungkapkan perasaan atau memberi ucapan selamat kepada orang yang kita sayangi. Pilih jenis dan warna kertas yang tepat agar surat anda jadi lebih cantik. Salah satu jenis kertas yang bisa anda gunakan adalah kertas daur ulang (recycled paper). Kenapa menyarankan kertas daur ulang?

Kertas Kusam Tapi Cantik

Kertas daur ulang mungkin terdengar kurang menarik ketimbang kertas HVS atau kertas origami warna-warni yang cantik. Bisa dimaklumi memang karena membuat kertas daur ulang sedikit merepotkan. Tetapi, dengan membuat kertas daur ulang berarti anda turut mengurangi limbah kertas. Meskipun limbah kertas tidak separah limbah plastik atau aluminium, tetap saja limbah kertas berdampak pada lingkungan. Coba bayangkan berapa banyak pohon yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kertas setiap hari, sedangkan pertumbuhan pohon tanam ulang tidaklah secepat itu. Karena itu, tidak ada salahnya membuat kertas daur ulang. Bagaimana cara membuatnya?

Cara membuatnya cukup sederhana. Anda cukup membuat pulp atau bubur kertas, yaitu dengan merobek kertas bekas menjadi potongan kecil lalu mencampurnya dengan air, lalu aduk hingga lebur. Bisa menggunakan blender jika ingin lebih cepat. Mau warna kertasnya lebih menarik? Tambahkan saja pewarna makanan ke pulp. Setelah itu, oleskan pulp pada permukaan datar  misalnya papan. Agar pulp lebih merata, gunakan saringan. Kemudian jemur dan gunting pinggiran kertas setelah kering agar tampilannya lebih rapi. Cukup mudah, bukan?

Alasan lain kenapa harus mempertimbangkan kertas daur ulang adalah karena kertas daur ulang memiliki nilai estetika. Coba saja perhatikan surat dari kertas daur ulang. Sekilas nampak seperti surat dengan tema vintage. Apa yang kita bayangkan saat mendengar surat tema vintage? Kuno? Romantis? Atau mungkin ada yang malah membayangkan Marilyn Monroe? Ya, tema vintage memang tidak pernah gagal dalam membawakan kesan tersebut.

Mengingat alasan-alasan tersebut, tidak ada salahnya mencoba menulis surat kepada orang tersayang menggunakan kertas daur ulang. Jangan lupa tambahkan beberapa ornamen seperti bunga kering (herbarium), gambar, atau foto agar suratnya lebih spesial. Surat memang teknologi kuno, tapi masih bertahan hingga hari ini. Lagipula, teknologi kuno itu lebih romantis.

 

Share this article

You May Also Like

About the Author: Seruni

2 Comments to “Teknologi Kuno Yang Masih Bertahan”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *