Si Gadis Plastik

I am barbie girl in the barbie world, life in plastic, it’s fantastic… Pernah mendengar penggalan lagu tersebut? Jika ya, berarti anda adalah generasi 90an. Judul lagu tersebut adalah Barbie Girl yang dibawakan oleh group band asal Denmark bernama Aqua. Barbie Girl sempat hits pada masanya dan sering jadi favorit di radio dan playlist di VCD . Siapa Barbie Girl yang dimaksud lagu itu? Mungkin tidak asing lagi bagi anda saat mendengar nama Barbie. Ya, itu adalah boneka cantik menyerupai seorang gadis yang berbahan dasar plastik. Tapi, kenapa namanya Barbie? Siapa Barbie sebenarnya? 

Awal Singkat Si Gadis Plastik

Pada tahun 1950an, perusahaan bernama Mattel memproduksi berbagai macam mainan anak-anak yang berlokasi di California, Amerika Serikat. Salah satu pemilik dari Mattel adalah seorang ibu bernama Ruth Handler. Pada masa itu, anak-anak bermain boneka dengan bahan dasar kain atau kertas yang cenderung mudah rusak atau sobek. Kebanyakan boneka saat itu memiliki bentuk bayi. Oleh karena itu, Handler mencari konsep boneka yang tidak mudah sobek dan menarik minat tidak hanya anak-anak, tapi juga remaja bahkan dewasa.

Tepat pada 1959, Handler merancang boneka dengan bahan dasar plastik menyerupai gadis remaja yang cantik, berambut blonde, dan bertubuh langsing layaknya seorang foto model. Handler menamai boneka itu sesuai dengan nama anaknya Barbara Milicent Roberts, dengan nama panggilan Barbie. Bersama suaminya, Handler  memperkenalkan Barbie di perusahaan mainan miliknya, dan segera mungkin mendapat perhatian masyarakat luas karena Barbie memiliki konsep yang berbeda dengan boneka pada masanya. Handler menyebut dirinya ibu Barbie. Lambat laun, Barbie menjadi trend dan menjadi gandrung tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga bagi remaja bahkan orang dewasa, sesuai ekspektai Handler. 

Saat ini, tidak hanya dalam bentuk boneka, Barbie juga muncul dalam bentuk film baik film animasi maupun live action. Bisa dikatakan, Handler sukses membawakan Barbie hingga sepopuler ini. Namun, pernahkah anda berpikir dampak si gadis plastik ini jika menjadi teman bagi anak?

Teman Anak-Anak yang Perlu Pengawasan

Bagi anak-anak, boneka bukan sekedar mainan. Anak-anak cenderung memperlakukan boneka milik mereka selayaknya teman bermain. Mereka mengajaknya bermain, berbicara, mendandani, bahkan menyuapi boneka mereka. Ya, anak-anak memiliki ikatan tersendiri dengan boneka kesayangannya. Tetapi, sama seperti teman mereka, boneka bisa mempengaruhi anak-anak, terutama boneka yang memiliki rupa seperti manusia. Untuk itu, anda perlu memberi pengawasan saat anak-anak anda memilih Barbie sebagai teman. Kenapa?

Menurut penelitian seorang professor Psikologi dari Flinders University, 160 anak perempuan berusia 5 hingga 8 tahun yang memiliki boneka Barbie menganggap bahwa tubuh wanita “ideal” haruslah tinggi, langsing, dan berambut panjang. Anak-anak usia SD ini kebanyakan menganggap bahwa memiliki tubuh yang kurus itu ideal tanpa mengetahui dampaknya bagi kesehatan. Meskipun ketika nanti mereka beranjak dewasa dan tidak lagi memainkan boneka barbie seperti ketika mereka masih kecil, kemungkinan besarnya mereka tetap akan beranggapan yang sama tentang tubuh yang ideal. Hal ini sepertinya menjadi tugas rumah orang tua untuk mengawasi “teman bermain” anak mereka. Meskipun begitu, boneka barbie tetaplah si gadis plastik cantik yang menemani masa kecil kita. 

 

 

 

 

Share this article

About the Author: Seruni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *