
Apa yang kalian bayangkan saat mendengar kata boneka? Mainan anak? Kado ulang tahun? Atau hiasan kamar? Semuanya tidaklah salah. Tidak hanya anak-anak, bentuknya yang lucu dan menggemaskan kadang membuat kita ingin membelinya. Pernahkah kalian berpikir bagaimana awal mula adanya boneka?
Sejarah dan Jenisnya
Manusia sudah membuat boneka sejak 2000 tahun yang lalu. Tepatnya sejak zaman Mesir kuno. Saat itu, boneka dibuat bukan untuk mainan anak seperti sekarang. Karena bangsa Mesir kuno sangat memercayai aliran animisme dan dinamisme, maka mereka membuat boneka menyerupai orang yang meninggal sebagai media perantara antara orang yang sudah mati dan mereka yang masih hidup. Ya, boneka pada masa ini memiliki penggunaan yang sakral, terbuat dari kayu yang diukir, dan digunakan di beberapa negara. Sejak saat itu, pembuatan boneka terus berkembang.
Pada tahun 1820, bahan pembuatan boneka yang tadinya dari kayu diganti dengan porselen karena itu boneka ini disebut boneka porselen. Pada masa ini, boneka tidak lagi memiliki fungsi sakral tapi fungsi estetika. Boneka porselen yang bentuknya indah dan terbuat dari bahan pecah belah membuat teksturnya menjadi keras sehingga cocok untuk jadi pajangan.
Belakangan pada tahun 1902 dan1903, para pengrajin mulai membuat boneka dengan bahan dasar kain. Hal ini dikarenakan target pasar adalah anak-anak. Boneka jenis ini bisa jadi mainan anak karena bahannya yang lembut dan tidak mudah rusak seperti boneka porselen. Teddy bear adalah contoh populer boneka berbahan kain. Karena ppraktis dan memiliki banyak peminat, para produsen masih memproduksi boneka berbahan kain hingga sekarang.
Sekitar tahun 1959 , boneka berbahan plastik dibuat. Boneka ini (umumnya) memiliki bentuk seperti wanita dewasa, modis, cantik, dan pakainnya bisa diganti. Ya, bisa ditebak, nama boneka ini adalah Barbie. Barbie dibuat berdasarkan trend fashion yang sedang naik daun. Akhir-akhir ini, Barbie dibuat dengan lebih realistik. Tidak melulu menampilkan sosok wanita lengkap dengan standar kecantikan yang dianut oleh masyarakat, Barbie juga menampilkan sosok wanita dengan berbagai ciri-ciri fisik seperti memiliki warna kulit gelap, cacat pada kaki atau tangan, bahkan botak.